InsebimOffic - Presiden Palestina Abbas menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden terpilih Donald Trump melalui telepon, menyatakan Persediaan untuk bekerja sama mengatasi konflik yang sedang berlangsung dan menemukan solusi damai untuk situasi di Gaza.

Abbas, dalam langkah mengejutkan, mengambil inisiatif untuk menjangkau Trump, menghargai kemenangannya dalam pemilihan presiden AS baru-baru ini 2024. Rincian pasti dari percakapan mereka belum diketahui, tetapi sumber yang dekat dengan kantor Presiden Palestina telah mengkonfirmasi bahwa panggilan itu terjadi.

Perkembangan tak terduga ini mungkin mengindikasikan pergeseran dalam lanskap diplomatik, karena Amerika Serikat dan Otoritas Palestina memiliki hubungan yang tegang dalam beberapa tahun terakhir. Jalur Gaza telah menjadi tempat konflik dan kekerasan yang sedang berlangsung, dengan tindakan militer Israel telah menyebabkan kerusakan signifikan bagi warga sipil dan infrastruktur.

Selain itu, keputusan Abbas untuk menjangkau Trump bisa menjadi tanggapan terhadap pemerintahan baru yang menyatakan kesediaan untuk mengevaluasi kembali kebijakan AS terhadap Israel dan Palestina. Selama kampanyenya, Trump menyatakan niatnya untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah langkah yang banyak dikritik oleh para pemimpin Palestina dan komunitas internasional.

Penunjukan Trump terhadap David Friedman, seorang pengacara kebangkrutan dan pendukung kuat permukiman Israel, sebagai duta besarnya untuk Israel, juga telah menimbulkan kekhawatiran di antara warga Palestina dan pendukung mereka.

Terlepas dari kekhawatiran ini, panggilan telepon Abbas kepada Trump mungkin merupakan tanda bahwa pemimpin Palestina bersedia terlibat dalam dialog dengan pemerintahan baru untuk menemukan jalan ke depan. Ini bisa menjadi momen penting dalam konflik Timur Tengah yang sudah berlangsung lama, karena komunitas internasional mengamati dengan cermat untuk melihat bagaimana pemerintahan Trump mendekati masalah ini.